tempatnya orang gila

Senin, 23 Mei 2011

passing grade unhas 2011

Sumber Zenius Education
2011
IPA



KODE JURUSAN Daya Tamp Peminat PIG SSC
UNIVERSITAS HASANUDDIN
821012 Matematika 45 207 29.16
821026 Fisika 45 204 29.16
821034 Kesehatan Masyarakat 150 2464 35.47
821042 Farmasi * 80 1674 37.16
821056 Kimia * 43 248 32.77
821064 Biologi * 47 312 33.77
821072 Pendidikan Dokter * 85 4420 42.58
821086 Agroteknologi * 183 319 29.02
821094 Ilmu dan Teknologi Pangan * 35 99 34.44
821101 Agribisnis 60 259 32.05
821115 Keteknikan Pertanian 45 320 31.33
821123 Sosial Ekonomi Peternakan 40 121 25.16
821131 Produksi Ternak * 40 80 27.36
821145 Teknik Sipil * 80 1210 39.65
821153 Teknik Mesin * 70 570 39.55
821161 Teknik Elektro * 80 750 41.96
821175 Teknik Perkapalan 60 181 35.86
821183 Teknik Geologi * 50 241 34.52
821191 Pendidikan Dokter Gigi * 60 1417 38.36
821204 Teknik Arsitektur * 70 707 38.16
821212 Ilmu Kehutanan * 110 573 27.96
821226 Nutrisi dan Makanan Ternak * 40 69 28.88
821234 Geofisika * 25 124 32.75
821242 Statistika * 45 188 33.38
821256 Ilmu Gizi * 70 699 32.24
821264 Ilmu Kelautan 40 74 33.83
821272 Budidaya Perairan * 50 84 28.30
821286 Manajemen Sumberdaya Perairan 40 116 27.36
821294 Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan 30 111 25.88
821301 Sosial Ekonomi Perikanan 40 82 25.19
821315 Ilmu Keperawatan * 30 1716 37.08
821323 Teknologi Hasil Ternak * 30 39 27.12
821331 Teknik Kelautan 40 117 34.24
821345 Teknik Industri 60 419 41.69
821353 Teknik Sistem Perkapalan 40 182 36.41
821361 Teknik Pengemb. Wilayah Kota 40 427 38.27
821375 Teknik Pertambangan * 40 639 37.11
821383 Teknik Informatika 40 2113 38.50
821391 Fisoterapi 30 401 35.20
821404 Teknik Lingkungan 50 - 33.50
IPS

KODE JURUSAN Daya Tamp Peminat PIG SSC
UNIVERSITAS HASANUDDIN
822014 Ekonomi Pembangunan 32 741 35.78
822022 Manajemen 52 2252 42.18
822036 Ilmu Hukum 280 3048 41.75
822044 Ilmu Politik 30 458 32.75
822052 Antropologi Sosial 30 98 29.31
822066 Ilmu Sejarah 40 161 28.59
822074 Ilmu Komunikasi 32 967 38.15
822082 Sosiologi 30 236 31.09
822096 Akuntansi 62 2367 41.15
822103 Ilmu Pemerintahan 30 916 34.90
822111 Ilmu Hubungan Internasional 30 983 38.90

vaccum friyer dan vaccum packing



I. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris,sehingga memiliki kekayaan di bidang pertanian yang sangat besar, karena beragamnya tanaman pertanian yang dapat hidup di negeri ini. Hal ini menyebabkan melimpahnya hasil panen pertanian yang perlu untuk di berdayakan. Karena banyak hasil pertanian yang terbuang secara sia-sia ataupun banyak yang di exsport ke negara yang lebih maju, karena kurangnya pengetahuan tentang tata cara pengolahanya. Sehingga hasil panen tersebut dapat di optimalkan menjadi sebuah produk yang memiliki keunggulan dan mampu memenuhi tuntutan publik sebagai bahan pangan yang layak                     untuk di konsumsi.
 Di abad teknologi sekarang ini, teknologi hasil pertanian merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan yang sangat penting bahkan sangat berpengaruh dalam kehidupan. Ilmu ini sangat penting bagi pengadaan proses-proses produksi pertanian, sadar atau tidak setiap hari kita pasti mengkonsumsi produk olahan hasil dari teknologi hasil pertanian. Dengan kemajuan teknologi, segala hal bisa menjadi mudah termasuk dalam proses pengolahan hasil pertanian. Di dalam teknologihasilpertanian selain mempelajari hasil olah teknologi pangan, juga mempelajari tentang alat dan mesin pengolahannya.
Pada mulanya ilmu tentang alat dan mesin-mesin teknologihasilpertanian ini hanya mencakup ruang lingkup yang sangat sempit, tetapi kemudian berkembang dengan pesat, sehingga pada akhirnya dijadikan sebagai salah satu mata kuliah wajib di perguruan tinggi, khususnya di fakultas pertanian. Alat dan mesin-mesin teknologihasilpertanian ini merupakan sarana pendukung dalam pelaksanaan proses pengolahan hasil pertanian, yang meliputi: bagian-bagian utama mesin berikut fungsi dari bagian utamanya, mekanisme bekerjanya alat, cara pengoperasiannya, cara-cara pengaturan alat sesuai persyaratan yang ditetapkan, cara perbaikan, dan inovasi (termasuk rekayasa) dan penampilan teknis mesin-mesin teknologihasilpertanian.Adapun pembinaan kepada mahasiswa dilakukan dengan cara mengenalkan, kemudian diarahkan dan diberi pembinaan secara intensif dalam hal ketepatan menggunakan alat dan mesin-mesin teknologihasilpertanian, terutama banyaknya proses pengolahan yang dibutuhkan sebagai upaya pendukung pemakaian alat dan mesin tersebut. Secara akademis mata kuliah dasar-dasarteknologidanmekanisasipertanian menuntut setiap mahasiswa untuk berperan serta mengambil, mempelajari, dan mendalami teknologi alat dan mesin ini.
Binaan bidang ilmu ini pada akhirnya dilakukan melalui praktikum, program ini dilaksanakan dengan menerapkan kemampuan akademis mata kuliah alat dan mesin teknologihasilpertanian. Sehingga mahasiswa tergerak secara konstruktif oleh motivasi mengembangkan pengetahuan lebih daripada pendalaman yang dipelajari tersebut.
Berdasarkan dengan hal di atas, maka, praktikum pengenalanalatpenggorenganhampa (Vaccum Fryer) danpengemasanhampa (Vaccum Packaging) ini perlu dilakukan untuk dapat mengetahui prinsip kerja alattersebut dan cara menggunakan alat penggorenganhampa dan pengemasanhampa yang penting untuk membantu dalam proses pengolahanhasilpertanian.
2.2 Tujuan danKegunaan
a. Tujuan
Tujuandari praktikum ini adalah agar mahasiswa mengenal, mengetahui, dan paling tidak dapat mengoperasikan bermacam-macam alat dan mesin pengolahan hasil pertanian yang dipraktikumkan.
b.      Kegunaan
Kegunaandari praktikum ini yaitu untuk dapat mengetahui jenis-jenis alat penggorenganhampa (Vacum Fryer) maupunpengemasanhampa (Vacum packaging), serta dapat mengetahui fungsi dan cara penggunaannya masing-masing.




















II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Vaccum Fryer
Penggorengan merupakan salah satu meode pengeringan bahan pangan dengan menggunakan minyak sebagai media pindah panas. Sistem penggorengan celup merupakan salah satu cara penggorengan yang paling banyak dilakukan dalam kegiatan pengeringan bahan pangan. Penggorengan sistem celup, bahan dikelilingi oleh minyak goreng dengan urutan perilaku sebagai berikut : 1). Air yang terletak di permukaan bahan akan membentuk uap; 2). Suhu minyak turun; 3). Panas yang diberikan menimbulkan reaksi dari komponen bahan dan minyak; 4). Pengeringan di permukaan bahan dan penyerapan minyak diikuti pembentukan aromadan tekstur (Anonim, 2011).
Metode penggorengan hampa dalam pengeringan bahan pangan memiliki nilai lebih karena akan terjadi penurunan laju kerusakan minyak dan bahan. Pada penggorengan hampa air akan dapat diuapkan pada suhu yang relatif rendah sebanding dengan penghampaan ruang penggorengan. Pada penggorengan dengan menggunakan tekanan hampa minyak goreng dapat dipergunakan secara berulang (Soedijanto, 1971).
2.2 Vaccum Packaging
VacuumPacking adalah metode untuk menyimpan makanan dan menyajikannya untuk dijual. tepat jenis makanan disimpan dalam lingkungan pengap, biasanya dalam paket udara-ketat atau botol untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Lingkungan vakum menghilangkan oksigen atmosfer, melindungi makanan dari merusak dengan membatasi pertumbuhan bakteri aerobik atau jamur, dan mencegah penguapan komponen volatile. Vacuum kemasan ini biasanya digunakan untuk penyimpanan jangka panjang dari makanan kering seperti sereal, kacang-kacangan, sembuh daging, keju, ikan asap, kopi, dan keripik kentang (keripik).
 Hal ini juga untuk penyimpanan makanan segar seperti sayuran, daging, dan cairan seperti sup dalam jangka pendek karena kondisi vakum tidak dapat menghentikan bakteri dari mendapatkan air yang dapat mendorong pertumbuhan mereka. makanan kemasan Vacuum dapat memperpanjang hidupnya hingga 3-5 kali(Anonim, 2011).
Vacuum kemasan ini juga digunakan untuk mengurangi sangat sebagian besar barang-barang non-makanan. Sebagai contoh, pakaian dan selimut dapat disimpan dalam kantong dievakuasi dengan vacuum cleaner domestik atau vacuum sealer khusus. Teknik ini kadang-kadang digunakan untuk limbah rumah tangga kompak, misalnya di mana biaya dibuat untuk setiap tas penuh dikumpulkan. Vacuum kemasan dapat digunakan untuk mengurangi sebagian besar item tertiup juga.Vacuum produk kemasan menggunakan kantong plastik, tabung, botol, atau botol tukang yang tersedia untuk digunakan di rumah(Soedijanto, 1971).

alat dan mesin pertanian


I.     PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang                                 
Dalam bidang pertanian kegiatan penanaman merupakan salah satu kegiatan yang cukup penting dan juga menentukan hasil pertanian. Dalam praktikum sebelumnya kita dapat mengetahui bahwa perkembangan pertanian meliputi pekembangan alat/mesin pengolahan tanah. Namun tidaklah hanya sampai disana, dalam kegiataan penanam juga memiliki perkembangan terutama terkait dengan alat/mesinnya. Alat/mesin pertanian selalu berkembang sejalan dengan berkembangnya tingkat peradaban manusia.
Walaupun demikian, para petani diIndonesia belum mengetahui adanya alat/mesin penanam. Petani Indonesia masihmemakai cara-cara tradisional dalam kegiatan penanaman, cara-cara itu selain menghabiskan tenaga                  dan waktu, juga menghabiskan biaya. Dengan demikiansudahlah menjadi kewajiban kita sebagai seorang mahasiswa teknik pertanian                            untuk memperkenalkan alat/mesin penanam yang modern tersebut                sehingga dengan penggunaan alat/mesin penanam diharapkan menghemat waktu             dan tenaga.

Jumat, 20 Mei 2011

bungakuw,,,,,,



Selasa, 03 Mei 2011

pelilinan buah dan sayur


BAB I    
PENDAHULAUAN

1.1 Latar Belakang
Produk Hortikultura seperti sayur-sayuran dan buah-buahan yang telah dipanen masih merupakan benda hidup. Benda  hidup disini dalam pengertian masih mengalami proses-proses yang menunjukkan kehidupanya yaitu proses metablisme. Karena masih terjadi proses metabolisme tersebut maka produk buah-buahan dan sayur-sayuran yang telah dipanen akan mengalami perubahan-perubahan yang akan menyebabkan terjadinya perubahan komposisi kimiawinya serta mutu dari produk tersebut. Perubahan tersebut disebabkan oleh beberapa hal seperti terjadinya respirasi yang berhubungan dengan pengambilan unsur oksigen dan pengeluaran karbon dioksida yang dikenal sebagai transpirasi.
Kehilangan air dari produk hortikultura saat berada pohon tidak masalah karena masih dapat digantikan atau diimbangi oleh laju pengambilan air oleh tanaman. Berbeda dengan produk yang telah dipanen kehilangan air tersebut tidak dapat digantikan, karena produk tidak dapat mengambil air dari lingkungnnya. Demikian juga kehilangan substrat menyebabkan perubahan kualitas dari produk yang telah dipanen atau dikenal sebagai kemunduran kualitas dari produk, tetapi pada suatu keadaan perubahan tersebut justru meningkatkan kualitas produk tersebut.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Cheap Web Hosting